GEMPABUMI JAYAPURA M=5,9 TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI

HARI Sabtu pagi, 17 September 2016, pukul 08.20.20 WIB, wilayah Kota Jayapura diguncang gempabumi tektonik. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=5,9 dengan pusat gempabumi pada koordinat 2,05 LS dan 140,66 BT, tepatnya di laut pada jarak 65 km arah utara kota Jayapura pada kedalaman 10 km.

Peta tingkat guncangan shake map BMKG menunjukkan, dampak gempabumi ini menimbulkan guncangan pada II Skala Intensitas Gempabumi BMKG atau II-III MMI di wilayah Jayapura, Sentani, Keerom, Tobadi, Wari, Sapari, Doromena. Yaona, Depapre, dan Dazai. Di daerah ini guncangan gempabumi dilaporkan dirasakan oleh orang banyak, benda-benda tergantung berayun dan jendela kaca bergetar. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempabumi.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal. Pembangkit gempabumi ini diperkirakan berhubungan dengan aktivitas Papuanugini Thrust yang terdapat di New Guinea Trench. Struktur tektonik ini cukup aktif dengan laju pergeseran sebesar 12 mm/tahun.

BMKG mencatat telah terjadi gempabumi susulan berkekuatan M=5,1 dengan lokasi episenter bergeser kearah barat laut. Terkait dengan peristiwa gempabumi ini, maka kepada warga pesisir utara Papua dihimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.***

DARYONO
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG


Previous
Next Post »