Kuasai 29 Tarian, Asti Go Internasional


Kian hari kematangan Asti Oktavia Andayani dalam dunia seni tari tradisional semakin nampak. Si Penari Gadis Tegowanuh yang beberapa tahun lalu tampak masih kanak-kanak kala pentas di panggung Graha Bhumi Phala Temanggung, kini sudah semakin dewasa dan tampil anggun dengan aura kecantikannya.

Keseriusan dara kelahiran Temanggung 14 Oktober 1997 dalam dunia seni tari pun dibuktikan dengan meneruskan studinya ke SMKI Yogyakarta. Pasalnya, Asti begitu dia akrab disapa, ingin mendalami seni tari, selepas lulus dari SMP 2 Temanggung beberapa tahun lalu.

Kini dia sudah menapaki bangku kelas XII Jurusan Seni Tari di SMKI Yogyakarta. Tak kurang puluhan jenis tari tradisional sudah dia kuasai dengan baik. Dari menari pula kini anak pasangan Budi Andayani dan Nur Widya Ariyani warga Jetis, Kelurahan Parakan Kauman, ini telah merambah kancah internasional.

“Dari menari, selain tampil di Indonesia saya juga sudah beberapa kali tampil di luar negeri. Seperti tahun 2014 di China, lalu bulan Oktober tahun 2015 juga tampil pada acara internasional di Korea pada kegiatan festival seni anak internasional,”ujarnya, kepada Suara Merdeka.

Asti menyebut, setidaknya dia telah menguasai dengan baik 20 tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Kepiawaiannya dalam berlenggak lenggok mengikuti irama gending atau tetabuhan ritmik alat musik tradisional sudah pula teruji.

Pemilik bintang Libra yang banyak pertimbangan ini, pernah menyabet juara I lomba tari klasik gaya Jogja dalam acara Hadeging Pakualaman tahun 2014. Selain itu, dia pernah dipercaya mengemban tugas sebagai duta seni pelajar mewakili DIY ke Lampung, lalu duta seni pelajar di Bali tahun 2015.

Kendati menaruh perhatian besar terhadap kesenian, khususnya tari tradisional, Asti mengaku selepas dari SMKI berniat melanjutkan studi ke Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan mengambil Jurusan Antrolopolgi. Sambil berkesenian dia bercita-cita menjadi antropolog dan menurtukan bahwa sebenarnta di Temanggung itu masih perlu banyak digali.

(Raditia Yoni Ariya/CN34/SM Network)

Sumber: Suara Merdeka
Previous
Next Post »