Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng Dalam sambutannya di Pasar Papringan
"Menantang arus"itulah kesan yang dirasakan oleh para pengunjung pasar papringan. Penyelenggaraan Pasar papringan diadakan setiap selapan sekali, atau 35 hari sekali. Sebagaimana namanya papringan yang berasal dari kata pring yang artinya bambu, memang pasar ini diadakan dibawah rerimbunan pohon bambu. Terletak di Dusun Kelingan, Desa Caruban, kecamatan Kandangan, Temanggung.
"Pasar Papringan ini memang mempunyai punya keunikan tersendiri dan mari kita pelihara, kita lestarikan dan kita uri uri bersama" demikian kata Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dalam kunjungnya ke Pasar Papringan (20/3). Dalam kunjungannya, dia juga turut dalam mencicipi dan membeli makanan di Pasar Papringan.
Banyak ditemukan keunikan dari pasar papringan ini. Makanan tradisional yang sehat serta kemasan yang ramah lingkungan, menjadikan para pengunjung ingat akan pola hidup sederhana. Berbagai jajanan tradisional akan ditawarkan saat anda berjalan sepanjang deret penjualan. Tak sekedar makanan, ada juga stand yang menjual radio Magno, radio yang terbuat dari kayu. Tak terkecuali spedagi, sepeda unik yang terbuat dari bambu. Dua jenis barang terakhir memang tidak biasa dipasarkan di pasar lokal, tapi diekspor ke luar negeri.
Satu hal lagi yang unik saat anda mengunjungi pasar papringan, jangan berharap anda bisa membeli jajanan dengan rupiah disana. Hal ini karena mata uang rupiah tidak berlaku disana. Mata uang yang berlaku untuk transaksi disana dengan menggunakan satuan mata uang "pring". Kepingan mata uang yang terbuat dari bambu ini menambah keunikan dari pasar papringan ini. Misalnya soto dijual dengan harga 8 pring. Untuk mendapatkan mata uang ini pengunjung bisa menukarkan ditempat yang disediakan oleh pengelola.
Pasar papringan, juga menyediakan tempat khusus untuk aktualisasi seni. Suara musik permainan biola menambah daya tarik tersendiri, sembari menikmati semilir angin papringan.
Tak jauh lokasi terdapat hotel "rumah pohon" yang konon telah dikunjungi oleh para pejabat dan turis mancanegara. Penasaran dengan wisata papringan? Silahkan dikunjungan tapi sabar ya... Hanya akan mendapati Pasar Papringa setiap minggu wage.
Posted via Blogaway
"Menantang arus"itulah kesan yang dirasakan oleh para pengunjung pasar papringan. Penyelenggaraan Pasar papringan diadakan setiap selapan sekali, atau 35 hari sekali. Sebagaimana namanya papringan yang berasal dari kata pring yang artinya bambu, memang pasar ini diadakan dibawah rerimbunan pohon bambu. Terletak di Dusun Kelingan, Desa Caruban, kecamatan Kandangan, Temanggung.
"Pasar Papringan ini memang mempunyai punya keunikan tersendiri dan mari kita pelihara, kita lestarikan dan kita uri uri bersama" demikian kata Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dalam kunjungnya ke Pasar Papringan (20/3). Dalam kunjungannya, dia juga turut dalam mencicipi dan membeli makanan di Pasar Papringan.
Banyak ditemukan keunikan dari pasar papringan ini. Makanan tradisional yang sehat serta kemasan yang ramah lingkungan, menjadikan para pengunjung ingat akan pola hidup sederhana. Berbagai jajanan tradisional akan ditawarkan saat anda berjalan sepanjang deret penjualan. Tak sekedar makanan, ada juga stand yang menjual radio Magno, radio yang terbuat dari kayu. Tak terkecuali spedagi, sepeda unik yang terbuat dari bambu. Dua jenis barang terakhir memang tidak biasa dipasarkan di pasar lokal, tapi diekspor ke luar negeri.
Satu hal lagi yang unik saat anda mengunjungi pasar papringan, jangan berharap anda bisa membeli jajanan dengan rupiah disana. Hal ini karena mata uang rupiah tidak berlaku disana. Mata uang yang berlaku untuk transaksi disana dengan menggunakan satuan mata uang "pring". Kepingan mata uang yang terbuat dari bambu ini menambah keunikan dari pasar papringan ini. Misalnya soto dijual dengan harga 8 pring. Untuk mendapatkan mata uang ini pengunjung bisa menukarkan ditempat yang disediakan oleh pengelola.
Pasar papringan, juga menyediakan tempat khusus untuk aktualisasi seni. Suara musik permainan biola menambah daya tarik tersendiri, sembari menikmati semilir angin papringan.
Tak jauh lokasi terdapat hotel "rumah pohon" yang konon telah dikunjungi oleh para pejabat dan turis mancanegara. Penasaran dengan wisata papringan? Silahkan dikunjungan tapi sabar ya... Hanya akan mendapati Pasar Papringa setiap minggu wage.
Posted via Blogaway
ConversionConversion EmoticonEmoticon